BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kita biasa melihat bahwa alam
semesta ini begitu luas. Namun apabila kita selidiki lebih dalam lagi ternyata
terdapat kehidupan yang lebih kecil dan lebih sederhana dari yang kita
bayangkan yaitu sel. Sel merupakan bagian terkecil dari makhluk hidup dan
merupakan dasar dari sebuah kehidupan. Makhluk hidup terdiri atas sekumpulan
sistem organ, sistem organ terdiri dari sekumpulan organ, organ terdiri dari
sekumpulan jaringan dan jaringan terdiri dari sekumpulan sel.
Sel berasal dari kata cellulae yang
berarti ruang kecil maka sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup yang
dapat melaksanakan kehidupan. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang
menjadi dasar kehidupan. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam
sel. Semua makhluk hidup baik tumbuhan, hewan dan manusia terdiri dari sebuah
sel atau sekumpulan sel yang teratur bentuk dan susunannya.
Objek yang dikaji biologi berupa kehidupan yang berjenjang,
terdiri atas berbagai tingkat organisasi biologi mulai dari molekul, sel,
jaringan, organ, sistem organ, organisme, populasi, komunitas, ekosistem, dan,
bioma. Sel adalah unit terkecil yang memiliki kemampuan hidup dan berkembang
biak, baik secara idenpenden maupun sebagai bagian organisme multiseluler. Biologi
pada tingkat sel memaparkan tentang struktur dan fungsi bagian setiap sel serta
proses kehidupan didalam sel. Organel - organel dengan fungsi
tertentu dapat ditemukan didalam sel. Jadi, proses kehidupan setiap organisme
berlangsung didalam sel. Mahluk hidup dibagi menjadi tiga yaitu manusia, hewan,
dan tumbuhan. Hewan dan tumbuhan juga memiliki sel yang menyusun tubuhnya. Sel
- sel itu hidup dan saling bekerja sama satu dengan yang lainnya untuk
melakukan fungsi hidup.
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1 Apa itu sel?
1.2.2 Bagaimana struktur dari sel?
1.2.3 Apa saja fungsi dari struktur
penyusun sel?
1.2.4 Apa fungsi dari sel tumbuhan dan hewan?
1.2.5 Apa Perbedaan
sel tumbuhan dan sel hewan ?
1.3
Tujuan Penulisan
1.3.1
Mengetahui pengertian sel
1.3.2 Mengetahui
struktur sel
1.3.3 Mengetahui
fungsi dari struktur penyusun sel
1.3.4 Mengetahui
fungsi dari sel tumbuhan dan hewan
1.3.5 Mengetahui
perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Sel Tumbuhan dan Fungsinya
2.1.1
Terdapat beberapa pengertian sel menurut para ahli.
Pertama,
menurut Mathias Schleiden seorang ahli anatomi tumbuhan dan Theodor Schwann
seorang ahli anatomi hewan. Mereka menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan
struktural kehidupan.
Kedua,
menurut Max Schultze dan Thomas Huxley. Mereka berpendapat bahwa setiap
aktivitas yang dilakukan oleh sel menggambarkan aktivitas yang terjadi di dalam
tubuh makhluk hidup. Berdasarkan pendapat itu, mereka berdua mengatakan bahwa
sel merupakan satu kesatuan fungsional kehidupan.
Ketiga,
menurut Rudolf Virchow yang menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan
pertumbuhan. Namun, pendapat ini berubah setelah ditemukannya gen di dalam inti
sel. Berdasarkan hasil penemuan itu kemudian meuncullah teori yang menyatakan
bahwa sel merupakan kesatuan heriditas dari makhluk hidup.
Keempat,
menurut Walther Flemming dan Eduard Strasburger. Mereka menemukan bahwa sel
berkembang biak dengan cara membelah diri. Sehingga dikatakan bahwa sel
merupakan kesatuan reproduksi dari makhluk hidup.
Secara
mudah, pengertian sel adalah bagian terkecil dari makhluk hidup. Jadi sel
tumbuhan adalah bagian terkecil dari tumbuhan. Berdasarkan teori-teori di atas
didapatkan sebuah kesimpulan mengenai fungsi sel-sel tumbuhan.
2.1.2
Fugsi sel tumbuhan
2.1.2.1
sebagai penyusun tubuh tumbuhan
2.1.2.2
penggerak seluruh aktivitas di dalam tubuh tumbuhan,
2.1.2.3
berkaitan dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan,
2.1.2.4
pembawa sifat genetik pada tumbuhan, dan
berkaitan dengan reproduksi
tumbuhan.
2.2
Struktur Sel Tumbuhan dan Fungsinya

Secara
umum struktur sel tumbuhan dapat di bagi menjadi 3 bagian yaitu inti sel,
sitoplasma, dan membran sel. Setiap bagian sel tumbuhan memiliki fungsi yang
berbeda-beda. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai bagian-bagian sel
tumbuhan.
2.2.1
Inti Sel Tumbuhan (Nukleus)

Inti
sel atau nukleus merupakan organel sel yang berada di dalam sel eukariotik. Sel
tumbuhan termasuk kelompok sel eukariotik. Di dalam inti sel banyak mengandung
materi genetik yang berbentuk DNA (deoxyribonucleic acid). Di dalam DNA
tersimpan informasi genetik yang berbentuk polinukleotida.
Fungsi
inti sel adalah untuk mengontrol segala aktivitas sel berdasarkan informasi
genetik yang dibawa oleh DNA. Informasi genetik ini nantinya akan diturunkan ke
generasi selanjutnya. Sehingga bisa dianggap bahwa nukleus merupakan organel
terpenting dalam sebuah sel.
Struktur
inti sel tumbuhan tersusun dari membran nukleus, nukleoplasma, kromosom, dan
nukleolus.
2.2.1.1 Membran Nukleus atau Selaput Inti
(Karioteka)

Jika
dilihat menggunakan mikroskop elektron, membran nukleus terdiri dari 2 selaput
yaitu selaput luar dan selaput dalam. Selaput luar berhubungan langsung dengan
sitoplasma sehingga banyak ditempeli oleh ribosom.
Di
antara dua selaput tersebut terdapat celah sempit yang disebut perinukleus atau
intermembran space. Selain itu membran nukleus juga memiliki pori-pori sehingga
memungkinkan terjadinya interaksi antara nukleoplasma (cairan di dalam nukleus)
dan sitoplasma.
Fungsi
membran nukleus adalah sebagai pintu yang menghubungkan nukleoplasma dan
sitoplasma. Dikarenakan terdapat pori-pori pada membran nukleus. Dengan adanya
pori-pori ini memungkinkan molekul RNA pada nukleoplasma bisa keluar ke
sitoplasma.
2.2.1.2Nukleoplasma (Kariolimfa)

Nukleoplasma
adalah cairan kental yang mengisi bagian dalam nukleus. Cairan ini tersusun
atas asam nukleat (DNA dan RNA), protein , dan mineral garam. DNA dan RNA
merupakan materi pembawa sifat genetik yang banyak terkandung dalam
nukleoplasma. Apabila kedua materi genetik ini bergabung dengan protein maka
disebut sebagai nukleoprotein.
Fungsi
nukleoplasma adalah sebagai suspensi (zat cair yang mengandung zat padat) bagi
organel sel yang ada di dalam nukelus. Selain itu, nukleoplasma juga berfungsi
untuk mempertahankan bentuk nukleus dan sebagai media transportasi zat-zat yang
dibutuhkan oleh nukleus.
2.2.1.3
Kromatin dan Kromosom

Kromatin
jika diamati menggunakan mikroskop elektron terlihat seperti butiran-butiran
yang tersebar di dalam nukleus. Ketika dalam proses pembelahan kromatin tidak
terlihat, namun hanya terlihat benang-benang kromosom. Sebutan kormosom
digunakan untuk menunjukkan kromatin yang berubah menjadi benang-benang halus
ketika sel sedang membelah diri.
Fungsi
kromatin adalah sebagai pembawa informasi genetik yang berguna untuk
mengendalikan seluruh aktivitas sel. Hal ini disebabkan karena kromatin
tersusun dari DNA (16%), RNA (12%), dan nukleoprotein (72%). Sebelum
dikeluarkan ke sitoplasma informasi pada DNA disalin dan membentuk RNA. Jadi
RNA adalah salinan dari DNA dan berfungsi menyalurkan informasi genetik.
2.2.1.3 Nukleolus (Anak Inti)

Nukleolus
atau anak inti adalah sebuah organel sel yang terletak di dalam nukleus dan
berukuran lebih besar dari kromatin. Komposisi nukleolus sebagian besar terdiri
dari benang-benang halus DNA.
Fungsi
nukleolus adalah sebagai tempat berlangsungnya sintesis RNA. Di dalam nukleolus
informasi genetik yang dibawa oleh DNA diuraikan sehingga menghasilkan rRNA.
Molekul RNA nantinya akan berfungsi sebagai penyusun organel ribosom di dalam
sitoplasma.
2.2.2 Sitoplasma

Sitoplasma
adalah cairan kental seperti gel yang mengisi rongga di dalam sel. Di dalam
sitoplasma terkandung banyak air dengan presentase sebesar 80%. Sitoplasma
biasanya tidak berwarna atau bening. Selain itu di dalamnya juga banyak
terkandung garam sehingga dapat dengan baik menghantarkan arus listrik.
Fungsi
sitoplasma adalah sebagai media suspensi bagi partikel-partikel kecil dan
organel-organel sel. Sitoplasma juga berfungsi untuk menyalurkan dan melarutkan
zat-zat makanan yang dibutuhkan organel-organel sel untuk melakukan aktivitas.
Di
dalam sel tumbuhan sitoplasma berguna untuk mengatur posisi kloroplas.
Sitoplasma akan membantu kloroplas berpindah ke bagian yang terkena sinar
matahari lebih banyak. Sehingga bisa memaksimalkan proses fotosintesis.
Secara
garis besar sitoplasma bisa dibagi menjadi 3 bagian yaitu sitosol,
organel-organel sel dan inklusi sitoplasma.
Sitosol
Sitosol
merupakan cairan kental yang terdiri dari air, garam dan senyawa-senyawa
organik. Sitosol sebagian besar terdiri dari air sebanyak 70% dan berisi
campuran benang-benang sitoskleton (kerangka sel), senyawa organik dan
anorganik.
Fungsi
sitosol adalah sebagai sumber bahan makanan bagi sel dan organel-organel sel.
Hal ini karena sitosol juga mengandung
senyawa organik seperti garam, protein, asam lemak. Sitosol juga
berfungsi sebagai tempat terjadinya proses metabolisme seperti sintesis protein
dan asam lemak.
Organel-organel

Di
dalam sitoplasma terdapat berbagai macam organel sel. Setiap organel orgenel
sel memiliki bentuk, kerakteriktik dan fungsinya masing-masing. Jumlah organel
sel di sitoplasma lebih banyak daripada yang ada dalam nukleus. Organel sel
pada tumbuhan terdiri dari ribosom, lisosom, retikulum endoplasma, mitokondria,
badan golgi, kloroplas, vakuola, mikrotubulus, mikrofilamen, dan peroksisom.
Fungsi
organel-organel sel secara keseluruhan adalah untuk mendukung aktivitas sel,
karena jika ada satu organel yang tidak berfungsi maka sel tidak bisa bekerja
dengan baik.
Ribosom

Ribosom adalah organel sel tumbuhan yang mengandung
protein (40%) dan asam ribonukleat atau RNA (60%). Terdapat 2 jenis ribosom
yaitu ribosom terikat dan ribosom bebas. Ribosom terikat biasanya bergabung
dengan retikulum endoplasma.
Fungsi
ribosom adalah sebagai tempat terjadinya sintesis protein.
Retikulum
endoplasma (RE)

Retikulum
endoplasma adalah organel sel yang berbentuk seperti ruangan labirin, dinding
atau membran pada RE terlihat berliku-liku seperti labirin. Terdapat dua jenis
retikulum endoplasma dalam sel tumbuhan yaitu RE kasar dan halus. Pada RE kasar
permukaannya ditempeli oleh butiran-butiran ribosom. Sedangkan pada RE halus
tidak ditempeli ribosom.
Fungsi
retikulum endoplasma adalah sebagai jalur yang menghubungkan nukleus dan sitoplasma.
Mitokondria

Mitokondria
adalah organel sel yang berbentuk bulat lonjong seperti sosis. Berdasarkan
hasil pengamatan menggunakan mikroskop elektron organel sel ini memiliki dua
bagian yaitu membran luar dan membran dalam. Di antara keduanya terdapat sebuah
celah sempit yang disebut intermembran space. Membran dalam memiliki bentuk
berbelit-belit seperti labirin yang disebut sebagai krista.
Fungsi
mitokondria adalah untuk menghasilkan energi. Mitokondria pada tumbuhan
berfungsi untuk merubah okesigen dan zat gula menjadi karbondioksida dan energi
melalui proses respirasi selular. Karena fungsinya ini mitokondria juga
dijuluki sebagai the power house of cell atau gudang penghasil energi pada sel.
Badan golgi (Aparatus
Golgi atau Diktiosom)

Badan
golgi atau aparatus golgi adalah organel sel yang berbentuk kantung tipis
tersusun secara berlapis-lapis. Bentuk badan golgi hampir mirip seperti bentuk
retikulum endoplasma, hanya saja terdapat lapisan membran pada kantungnya.
Fungsi
badan golgi adalah sebagai alat sekresi pada sel. Di dalamnya terjadi proses
perubahan dari enzim yang tidak aktif menjadi enzim aktif, Selain itu, badan
golgi juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan sekunder protein dan zat-zat
lainnya yang berasal dari retikulum endoplasma
Kloroplas (Plastisida)

Kloroplas
adalah organel sel yang hanya terdapat pada sel tumbuhan. Kloroplas berbentuk
bulat lonjong dan berwarna hijau. Mungkin bentuknya terlihat seperti kacang
hijau. Namun juga ada kloroplas yang berbentuk pipih atau bulat seperti telur.
Seperti
halnya mitokondria, kloroplas juga memiliki 2 membran yaitu membran luar dan
dalam. Pada bagian dalam membran dalam terdapat stroma dan tilakoid. Stroma
adalah cairan yang mengisi rongga di dalam kloroplas dan tilakoid tersusun dari
kantung kecil yang ditumpuk secara vertikal di dalam kloroplas.
Vakuola
(Rongga Sel)

Vakuola
atau rongga sel adalah organel terbesar yang dapat dijumpai pada sel tumbuhan.
Vakuola berbentuk seperti karung yang didalamnya terdapat cairan yang mengandung
senyawa organik dan anorganik. Vakuola memiliki lapisan membran yang disebut
sebagai tonoplas.
Fungsi
vakuola adalah sebagai tempat menyimpan zat-zat makanan seperti protein dan zat
gula. Di dalamnya juga tersimpan pigmen daun, buah, dan daun. Selain itu
vakuola juga berfungsi untuk mengatur tekanan di dalam sel, menstabilkan tingkat nilai PH dan mengisolasi zat
sisa-sisa metabolisme sel.
Mikrotubulus

Mikrotubulus adalah organel sel berbentuk tabung
panjang dan tidak bercabang. Organel sel ini mengandung molekul-molekul protein
yang tersusun secara melingkar seperti pegas sehingga berbentuk seperti tabung
panjang berongga. Organel ini memiliki sifat kaku sehingga bentuknya tidak
berubah-ubah.
Fungsi mikrotubulus adalah sebagai media
transportasi zat, menjaga tekanan di dalam sel, dan membantu replikasi
kromosom.
Mikrofilamen

Mikrofilamen
adalah organel sel yang termasuk sebagai sitoskeleton yang berbentuk tabung
panjang padat. Organel sel ini tersusun atas benang-benang yang terbuat dari
kumpulan molekul protein dan aktin. Mkrofilamen biasanya ditemukan di dekat
membran sel.
Fungsi
mikrofilamen adalah sebagai kerangka yang mempertahankan bentuk sel agar tidak
berubah-ubah.
Peroksisom
(Badan Mikro)

Peroksisom
adalah organel sel berukuran kecil yang dilapisi oleh membran tunggal.
Peroksisom biasanya berinteraksi dengan retikulum endoplasma dan mengandung
sejumlah enzim. Setidaknya terdapat 40 enzim yang dilapisi oleh membran lipid
(lemak) ganda.
Fungsi
Peroksisom adalah menguraikan hidrogen peroksida melalui proses fotorespirasi.
Peroksisom juga berfungsi untuk mengubah racun menjadi air dan oksigen serta
mengubah asam lemak menjadi zat gula.
Inklusi
Sitoplasma

Inklusi
sitoplasma adalah zat-zat berukuran kecil yang terdapat di dalam sitoplasma. Zat-zat
inklusi tidak akan larut di dalam sitoplasma. Terdapat banyak zat inklusi
seperti kalsium okslata dan silikon dioksida pada sel tumbuhan. Selain itu juga
granul. Inkulis juga dapat berbentuk butiran-butiran lipid yang tersusun atas
campuran lemak dan protein.
Fungsi
zat-zat inklusi beraneka ragam tergantung jenis dan karakteristik zatnya.
Sebagai contoh granula berfungsi sebagai tempat penyimpanan amilum, glikogen,
dan polihidroksibutirat. Sedangkan butiran lipid berfungsi untuk menyimpan
cadangan makanan bagi sel tumbuhan.
2.2.3
Membran Sel atau Dinding Sel

Membran
sel atau dinding sel adalah lapisan terluar yang menyelubungi seluruh badan
sel. Membran sel tersusun atas fosfolipid dan protein. Sehingga menyebabkan
membran sel memiliki sifat selektif permeabel. Sifat ini menunjukkan bahwa
membran sel hanya bisa dilalui oleh zat-zat atau ion-ion tertentu saja.
Beberapa zat-zat tersebut adalah asam amino, glukosa, dan gliserol.
Fungsi
utama membran sel adalah untuk melindungi bagian dalam sel dan membatasi nya
dengan lingkungan diluar sel. Dengan sifat selektif permeabel maka membran sel
juga berfungsi untuk mengatur keluar dan masuknya suatu zat yang menuju ke
dalam atau keluar meninggalkan sel. Sehingga zat-zat berbahaya dari luar sel tidak
dapat masuk ke dalam sel.
Perbedaan
Sel Tumbuhan dan Hewan

Sel tumbuhan dan sel hewan memiliki sedikit
perbedaan. Hal ini berhubungan dengan aktivitas yang dikerjakan oleh tumbuhan
dan hewan. Sebagai contoh menghasilkan makanan melalui proses fotosintesis,
karena itu terdapat organel sel bernama kloroplas. Di dalam inilah terjadi
proses fotosintesis yang merubah oksigen dan air menjadi energi yang berguna
bagi metabolisme tumbuhan.
Sedangkan
pada sel hewan tidak terdapat kloroplas dikarenakan hewan tidak melakukan
proses fotosintesis untuk menghasilkan
makanan. Agar lebih jelas, lihatlah tabel di bawah ini yang menunjukkan
perbedaan antara sel tumbuhan dan hewan.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sel adalah unit terkecil dari
makhluk hidup yang mampu menjalankan aktivitas kehidupan. Sel berasal dari
bahasa latin cellulae yang berarti ruang kecil. Struktur sel meliputi membran
sel, nukleus (inti sel), sitoplasma, organel sel (retikulum endoplasma, badan
golgi, mitokondria, lisosom, ribosom, sentriol, mikrofilamen, mikrotubulus,
peroksisom).
Sel
tumbuhan terdiri atas: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, dan
organel-organel (retikulum endoplasma kasar dan halus, ribosom, mitokondria,
apartus golgi, plastida, vakuola sentral dan nukleus).
Sel hewan
terdiri atas membran sel, sitoplasma dan organel-organel (retikulum endoplasma
kasar dan halus, ribosom, mitokondria, lisosom, aparatus golgi, vakuola, dan
nukleus). Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan adalah sel tumbuhan bentuknya
tetap, terdiri dari dinding sel yang mengandung selulosa, terdapat butir
plastida, dan vakuola sentral yang besar, tidak ada lisosom dan sentriol.
Sedangkan sel hewan bentuknya bervariasi, tidak ada butir plastida, vakuola
kecil, terdapat lisosom dan sentriol.
3.2 Saran
Bagi
kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk mengetahui struktur dan
fungsi organel sel pada mahluk hidup, dan perbedaan antara sel hewan dan
tumbuhan.
Kepada
para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca buku
atau majalah-majalah yang memuat tentang strukur hewan.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell, Neil A. Reece dkk. 2002. Biologi
jilid 1. Jakarta: Erlangga
http://anysws.blogspot.com/2014/02/struktur-fungsi-sel.html
DAFTAR ISI
|
|
Kata Pengantar ..................................................................................................................
|
i
|
Daftar Isi
...........................................................................................................................
|
ii
|
BAB I PENDAHULUAN
|
|
1.1 Latar Belakang
............................................................................................................
|
1
|
1.2 Rumusan Masalah
.......................................................................................................
|
1
|
1.3 Tujuan Penulisan
.........................................................................................................
|
2
|
BAB II PEMBAHASAN
|
|
2.1 Pengertian Sel
.............................................................................................................
|
3
|
2.1.1 Pengertian Sel Menurut Para Ahli
...........................................................................
|
3
|
2.1.2 Fungsi Sel
................................................................................................................
|
3
|
2.2 Struktur Sel dan Fungsinya
.........................................................................................
|
4
|
2.2.1 Inti Sel
......................................................................................................................
|
4
|
2.2.2 Sitoplasma
................................................................................................................
|
8
|
2.2.3 Membran Sel
............................................................................................................
|
16
|
BAB III PENUTUP
|
|
3.1 Kesimpulan
.................................................................................................................
|
18
|
3.2 Saran
...........................................................................................................................
|
18
|
Daftar Pustaka
...................................................................................................................
|
19
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar